Desa Cibukamanah, 12 September 2023- Tradisi budaya tutunggulan ini telah diwariskan dari generasi ke generasi di Desa Cibukamanah dan menjadi bagian integral dari budaya mereka. Setiap tahun, warga desa berkumpul untuk menyaksikan penampilan istimewa ini sebagai perayaan keberagaman budaya mereka.
Ketika enam wanita yang terampil berkumpul di tengah-tengah warga yang antusias, mereka membentuk lingkaran dan mulai pertunjukan mereka. Mereka memegang alu, alat dapur tradisional yang digunakan untuk menghancurkan bahan makanan seperti beras atau rempah-rempah.
Source Channel Youtube Bu Kades Eni
Bunyi yang dihasilkan dari alu dan lesung ini membentuk pola yang menghipnotis pendengarnya. Kombinasi ketukan yang cermat dan sinkron menghasilkan ritme yang menggetarkan jiwa. Tradisi ini tidak hanya menciptakan harmoni suara yang menakjubkan tetapi juga menggambarkan kerja sama yang luar biasa antara wanita-wanita ini.
Tradisi ini bukan hanya tentang bunyi yang dihasilkan, tetapi juga tentang menjaga warisan budaya kita hidup. Ini adalah cara berbicara kepada generasi muda tentang pentingnya melestarikan tradisi nenek moyang. Tradisi budaya tutunggulan ini telah menjadi daya tarik wisata lokal, menarik banyak pengunjung dari luar daerah yang ingin menyaksikan pertunjukan yang luar biasa ini. Ini juga membantu meningkatkan ekonomi Desa Cibukamanah melalui penjualan souvenir dan penginapan untuk para wisatawan.
Dengan semakin banyak orang yang tertarik pada budaya tutunggulan unik ini, Desa Cibukamanah berharap tradisi ini akan terus berkembang dan tetap hidup dalam generasi yang akan datang. Budaya tutunggulan di Desa Cibukamanah bukan hanya perayaan suara, tetapi juga perayaan semangat dan kebersamaan yang memperkaya kehidupan masyarakat desa ini.
Tinggalkan Komentar
Email anda tidak akan ditampilkan. Harap isi semua yang bertanda *